Jejak Kaki Dinosaurus Luar Biasa Ditemukan di Pegunungan Alpen Italia

4

Ribuan jejak kaki dinosaurus yang terpelihara dengan baik, berusia lebih dari 200 juta tahun, telah ditemukan di Taman Nasional Stelvio, Italia. Penemuan ini, yang dilakukan oleh fotografer alam Elio Della Ferrera, menawarkan gambaran langka tentang periode Trias akhir dan makhluk-makhluk yang menjelajahi wilayah tersebut sebelum zaman dinosaurus modern.

Penemuan yang Kebetulan

Della Ferrera, yang awalnya memotret satwa liar seperti burung nasar berjanggut dan rusa merah, melihat pola yang tidak biasa melalui lensa telefotonya pada pertengahan September. Menyadari potensi pentingnya, ia melewati medan yang menantang – lereng curam dan banyak tanaman – selama kurang lebih dua jam untuk mencapai lokasi.

“Beberapa ratus meter terakhir sangat sulit untuk dilalui karena letaknya vertikal, dan terdapat lapisan rapuh di atas lapisan bawah yang keras,” Della Ferrera menjelaskan kondisinya.

Jejaknya sangat jelas sehingga bekas jari kaki dan cakar terlihat, dalam beberapa kasus membentang ratusan meter. Fotografer tersebut mengakui bahwa dia mungkin telah mengabaikan lokasi tersebut sebelumnya, dan fokus pada fotografi lanskap dan satwa liar.

Apa yang Terungkap dari Jejak Kaki

Para ilmuwan yakin jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh prosauropoda, nenek moyang awal dinosaurus berleher panjang seperti brontosaurus. Raksasa pemakan tumbuhan ini hidup pada akhir Periode Trias, sebuah fase transisi penting dalam evolusi dinosaurus. Jejak tersebut memberikan bukti langsung keberadaan mereka di tempat yang sekarang disebut Pegunungan Alpen Italia, sebuah wilayah yang iklim dan geografinya sangat berbeda lebih dari 200 juta tahun yang lalu.

Kualitas pelestariannya luar biasa, kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi geologi unik yang melindungi cetakan tersebut dari erosi selama ribuan tahun. Penemuan semacam ini jarang terjadi karena jejak kaki biasanya terdegradasi sebelum menjadi fosil; situs ini sepertinya menghindari nasib itu.

Mengapa Ini Penting

Pegunungan Alpen, wilayah yang kini terkenal dengan keindahan pemandangannya, dulunya merupakan rumah bagi populasi dinosaurus yang berkembang pesat. Jejak kaki ini berfungsi sebagai pengingat akan sejarah dinamis bumi dan perubahan ekosistem secara konstan seiring berjalannya waktu secara geologis. Penemuan ini juga menyoroti peran kebetulan dalam penemuan ilmiah: ketajaman mata seorang fotografer, dikombinasikan dengan dedikasi, menghasilkan harta karun paleontologis.

Kehadiran prosauropoda di wilayah ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang pola migrasi, kondisi lingkungan, dan sebaran dinosaurus yang lebih luas selama Trias. Penelitian di masa depan kemungkinan akan fokus pada analisis jejak untuk menentukan perilaku kawanan, gaya berjalan, dan bahkan ukuran individu dinosaurus.

Penemuan ini merupakan bukti kekuatan bukti fosil yang mampu mengubah pemahaman kita tentang masa lalu.