Masa Depan Luar Angkasa: Dari Sampah Menjadi Harta Karun dan Selebihnya

19

Berita sains minggu ini menghadirkan perpaduan antara terobosan, perkembangan aneh, dan hasil yang telah lama ditunggu-tunggu. Dari kedalaman luar angkasa hingga dunia bawah laut, ada banyak hal yang perlu dicerna.

Blue Origin Mulai Terbang: Setelah penundaan yang disebabkan oleh cuaca bumi dan tantangan di luar angkasa, Blue Origin akhirnya meluncurkan roket New Glenn pada tanggal 14 November. Pencapaian ini ditandai dengan keberhasilan peluncuran pesawat ruang angkasa ESCAPADE milik NASA, pesawat kembar yang dirancang untuk mempelajari atmosfer Mars dan memahami bagaimana Mars kehilangan banyak gas pelindungnya selama miliaran tahun. Peluncuran kedua roket bertenaga tinggi setinggi 321 kaki (98 meter) ini merupakan langkah besar bagi Blue Origin saat mereka bersaing dengan SpaceX dalam perlombaan luar angkasa yang sedang berkembang.

Lebih Dari Sekadar Sampah: Meskipun kita berfokus pada perjalanan luar angkasa, minat terhadap hal-hal yang sudah ada di luar sana juga semakin meningkat: sampah luar angkasa. Salah satu startup, TransAstra, memiliki rencana ambisius untuk menangkap asteroid dan satelit yang sudah mati menggunakan “CaptureBags” yang dapat ditiup. Idenya adalah untuk mengubah sampah ini menjadi sumber daya yang berharga – mengubah sampah luar angkasa menjadi harta karun luar angkasa. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik tentang masa depan penambangan luar angkasa dan tantangan membersihkan lingkungan orbit kita.

Gunung Berapi Bawah Air: Kesabaran Adalah Suatu Kebajikan: Kadang-kadang, peristiwa geologi pun memerlukan dorongan ekstra. Axial Seamount, sebuah gunung berapi di lepas pantai Oregon, mungkin baru akan meletus pada pertengahan hingga akhir tahun 2026, sehingga menunda jadwal yang diperkirakan para ilmuwan pada bulan Desember 2024. Apa yang menyebabkan penundaan ini? Besarnya inflasi tanah yang diperlukan untuk memicu letusan tampaknya meningkat seiring dengan terjadinya letusan berikutnya di Aksial, menunjukkan bahwa penumpukan magma dan kompresi kerak bumi memainkan peran yang kompleks dalam letusannya.

Ancaman Badai Super: Sementara itu, di planet kita sendiri, Karibia menghadapi ancaman badai super yang semakin besar yang dipicu oleh perubahan iklim. Badai ini semakin kuat, terbentuk lebih cepat, dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas. Intensitas musim badai baru-baru ini bahkan telah mendorong beberapa ilmuwan untuk mengusulkan penambahan Kategori 6 pada Skala Angin Badai Saffir-Simpson untuk secara akurat mencerminkan kekuatan badai tersebut.

Dan Dari Kedalaman Sejarah: Ingat paus-paus yang terdampar di pantai yang menjadi berita melankolis? Ya, selalu ada sisi sejarah yang lebih gelap dari peristiwa ini. Lima puluh lima tahun yang lalu pada minggu ini, pejabat Oregon memutuskan untuk meledakkan bangkai paus sperma yang terdampar di Pesisir Oregon, yang mengakibatkan ledakan darah dan lemak yang membuat para saksi tidak dapat berkata-kata.

Masa Depan Adalah Sekarang: AI Membuat Jejaknya: Dari eksplorasi ruang angkasa hingga badai, sepertinya sains terus-menerus membentuk masa depan kita. Namun mungkin salah satu perkembangan paling menarik minggu ini terletak pada bidang musik. Lagu-lagu yang dihasilkan AI menyusup ke tangga lagu mainstream, mengaburkan batas antara kreativitas manusia dan mesin. Dengan 97% pendengar dilaporkan tidak dapat membedakan musik yang dibuat oleh AI dengan komposisi manusia, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang hakikat seni dan orisinalitas.