Gua Berukir Air di Mars Menawarkan Petunjuk Potensial tentang Kehidupan Purba

5

Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah mencari tanda-tanda kehidupan lampau di Mars. Meskipun petunjuk-petunjuk yang menggiurkan telah muncul – seperti bukti adanya danau air kuno dan molekul organik – bukti konkritnya masih sulit dipahami. Namun, sebuah studi baru menunjukkan bahwa gua-gua yang diukir oleh aliran air di bawah permukaan Planet Merah mungkin menyimpan petunjuk penting tentang apakah kehidupan pernah berkembang di sana.

Mars penuh dengan banyak cekungan yang menyerupai pintu masuk gua. Secara tradisional, ciri-ciri ini disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, bukan erosi air. Di Bumi, jaringan gua yang luas yang dikenal sebagai gua karst terbentuk ketika air melarutkan batuan yang larut seperti batu kapur selama ribuan tahun. Namun, meski banyak bukti yang menunjukkan masa lalu Mars yang lebih basah miliaran tahun yang lalu, para ilmuwan belum menemukan contoh pasti dari gua yang diukir air tersebut.

Kini, para peneliti yang dipimpin oleh Chunyu Ding di Universitas Shenzhen di Tiongkok yakin bahwa mereka telah mengidentifikasi delapan kandidat potensial yang berlokasi di wilayah Hebrus Valles. Wilayah Mars barat laut yang luas ini memiliki ratusan kilometer lembah dan cekungan yang terbentuk oleh banjir kuno, menunjukkan sejarah arus air yang kuat.

Pintu masuk gua ini awalnya dipetakan oleh misi seperti Mars Global Surveyor milik NASA. Ding dan timnya menggali lebih dalam menggunakan data spektrometri dari misi tersebut untuk menganalisis komposisi kimia di sekitar gua yang diduga. Hasilnya menunjukkan kandungan karbonat dan sulfat yang khas – mineral yang diketahui terbentuk dengan adanya air cair.

Tim juga menemukan bukti yang menunjukkan adanya dasar sungai kuno yang tiba-tiba berakhir di dekat pintu masuk gua tersebut. Pola ini sangat mencerminkan apa yang diamati di dekat gua karst di Bumi, di mana aliran sungai sering kali menghilang di bawah tanah, dialihkan oleh sistem gua bawah tanah.

“Jika Anda melihat di peta, Anda akan mengira aliran sungai tersebut berada di permukaan, lalu tiba-tiba menghilang, karena aliran air tersebut dibajak oleh sistem gua,” jelas James Baldini, pakar geologi Mars di Universitas Durham di Inggris.

Meskipun temuan ini memberikan gambaran yang menarik, tidak semua orang yakin. Daniel Le Corre dari Universitas Kent mengakui bukti mineralogi dan geologi yang menunjukkan potensi gua yang diukir air, tetapi mencatat bahwa gua tersebut secara visual mirip dengan gua Mars lainnya yang dianggap berasal dari gunung berapi.

Jika benar, gua air ini akan menjadi lokasi utama bagi ahli astrobiologi yang mencari bukti kehidupan purba. “Untuk memiliki kehidupan, kita memerlukan air dan lingkungan yang terlindung dari pemboman radioaktif yang intens di permukaan Mars,” kata Baldini. “Gua vulkanik dan tabung lava juga merupakan tempat yang masuk akal untuk mencari kehidupan, tapi belum tentu ada air di dalamnya.”

Selain itu, gua-gua Mars ini berpotensi mengandung stalagmit – formasi batuan bulat yang merupakan ciri khas gua karst di Bumi. Stalagmit bertindak seperti kapsul waktu geologis, menyimpan informasi tentang kondisi lingkungan masa lalu, termasuk perubahan suhu dalam jangka waktu lama. Namun, menentukan usia pasti stalagmit tersebut akan menjadi tugas yang berat, bahkan dengan eksplorasi robotik.

Pencarian kehidupan di luar Bumi seringkali bergantung pada penemuan lingkungan di mana air pernah mengalir dan melindungi kehidupan dari radiasi yang keras. Kemungkinan bahwa gua-gua Mars ini mungkin berisi sisa-sisa tersebut menawarkan prospek yang menggiurkan untuk eksplorasi di masa depan.